SINGKAWANG – Sebulan sudah umat muslim menjalankan ibadah puasa Ramadhan, akhirnya kegembiraan Idul Fitri datang juga yang senantiasa disambut dengan suka cita. Demikian juga dengan Sinka Island Park sebuah lokasi wisata yang menyediakan berbagai macam tempat rekreasi dari wisata pantai, wisata alam dan juga wisata satwa. Untuk wisata satwa Sinka Island Park memiliki Sinka Zoo yang merupakan lembaga konservasi satwa yang memiliki kewajiban untuk melestarikan satwa-satwa yang ada baik satwa asli Kalimantan seperti orangutan, bekantan dan beruang madu ataupun satwa luar Kalimantan serta satwa-satwa yang dilindungi dan terancam punah. Sinka Zoo memiliki koleksi satwa sebanyak 170 ekor yang terdiri dari 62 species, dari satwa yang tidak berkaki seperti ular sampai yang berkaki empat seperti rusa sambar (Cervus unicolor).
Menyambut lebaran ini Sinka Zoo sudah mempersiapkan segala hal dari pembenahan infrastruktrur baik jalan, kandang, bis pengunjung dan juga satwanya terang La Husin selaku Manajer Sinka Island Park. Sebulan sebelum lebaran tepatnya 29 Agustus 2008 Sinka Zoo menambah koleksi satwanya sebanyak 14 ekor yang terdiri dari 4 ekor singa (Panthera leo), 1 ekor harimau benggala putih (Panthera tigris tigris), 1 ekor kuda nil kerdil (Cheropsis liberensis ), 4 ekor kambing gunung (Ammotragus lervia), 3 ekor sitatungga (Tragelaphus spekeii ), dan juga 1 ekor nilgai (Boselaphus tragocamelus ). Satwa – satwa ini merupakan hasil tukar menukar satwa antara Sinka Zoo dengan Taman Flora dan Satwa Surabaya (Kebun Binatang Surabaya).
Tepat pada hari Rabu tanggal 1 Oktober 2008 yang merupakan Hari Raya Idul Fitri pengunjung mulai berdatangan dan memadati pintu masuk Sinka Island Park, pengunjung mulai berdatangan setelah lepas jam 10.00 WIB dari berbagai daerah, ada yang dari Singkawang ,Sambas, Mempawah, Pontianak ataupun juga yang berasal dari Jawa yang kebetulan sedang mudik ke Kalimantan lanjut La Husin. Menurut Fatimah seorang pengunjung dari Pontianak yang datang bersama keluarga besarnya mengatakan mereka sengaja datang ke Sinka Island Park karena mendengar cerita dari temannya bahwa ada kebun binatang yang unik di Singkawang, karena lokasinya di pegunungan yang berbukit-bukit dan juga dekat dengan lokasi pantai yang belum pernah ia kunjungi selama dia tingggal di Kalimantan, hal serupa juga diungkapkan oleh Marwan pengunjung dari Sambas.
Selama lima hari berturut-turut Sinka Zoo penuh dan ramai dengan pengunjung dari berbagai suku bangsa, ada melayu, dayak, madura, china ataupun dari Chicago USA. Marcell wisatawan dari Amerika yang kebetulan datang bersama istrinya mengatakan “ Its incredible, just in here i see a big snake in my life” saat ia melihat ular sanca jaring (Phyton reticulatus) dengan panjang kurang lebih 5.5 meter dengan berat sekitar 350 kg yang merupakan salah satu koleksi dari Taman Reptil Sinka Zoo. Mayoritas pengunjung terkesan dengan koleksi satwa yang ada di Taman Reptil terutama “Bagong dan Hercules”, ular sanca jaring yang berukuran sangat besar. Selain ular sanca di taman reptil terdapat juga iguana, tegu, ular sanca albino, ular king kobra dan lain-lain terang Suyitno selaku Kabag. Satwa Sinka Zoo.
Di taman reptil ini pengunjung dapat mengenal dan mengetahui berbagai macam jenis ular, baik yang berbisa maupun yang tidak sebab di sana selain terdapat papan informasi tentang satwa ada juga tour guide yang juga merupakan keeper di taman reptil yang akan siap sedia memberikan informasi kepada pengunjung. Pengunjung di taman reptil dapat juga berfoto dengan ular dan juga dapat memegang dan menyentuh ular yang ada dengan di bawah pengawasan dari keepernya.
Setelah dari taman reptil pengunjung lalu dapat melanjutkan menyaksikan koleksi satwa yang lain seperti skunk,orangutan, singa, harimau dan lain-lain dengan diantar menggunakan bis yang disediakan oleh pengelola secara gratis. Di Sinka Zoo menggunakan sistem semi safari yang artinya pengunjung dapat menikmati keindahan kebun binatang dengan menggunakan mobil yang disediakan ataupun jalan kaki sebab disini tidak diperbolehkan menggunakan mobil pribadi dengan alasan rute jalan di Sinka Zoo yang berliku-liku melewati tebing serta tanjakan dan turunan yang curam.
Menurut drh. Adi Irawan Kepala Medis Satwa Sinka Zoo, daya tarik Sinka Zoo sendiri terletak pada keindahan alamnya yang masih alami khas hutan Kalimantan, udara yang segar dipadu dengan berbagai macam satwa yang menyebabkan kita serasa benar-benar berada dalam hutan bukan berada dalam kebun binatang.
Luas dari areal Sinka Zoo saat ini kurang lebih 30 Ha dan akan semakin berkembang karena menurut Walikota Singkawang Hasan Karman Sinka Zoo bukan hanya kebun binatang milik Singkawang akan tetapi milik Kalimantan Barat. Sinka Zoo selain sebagai tempat rekreasi dapat juga sebagai sarana terapi dan juga olahraga sebab jalan yang ada di sana naik turun dan menempuh jarak kurang lebih 4 km juga didukung dengan udara yang masih bersih dan segar yang sangat baik buat tubuh kita kata Anthony Suwandy selaku Direktur Sinka Zoo.
Secara keseluruhan selama liburan hari raya idul fitri pengunjung merasa puas dan bangga dapat berkunjung ke Sinka Zoo sebab selain disuguhkan wisata alam juga mereka dapat melihat secara langsung untuk pertama kali dalam hidup mereka singa dan harimau, yang mungkin hanya bisa mereka lihat melalui pesawat televisi atau harus pergi ke kebun binatang yang ada di Jawa. Biarpun Sinka Zoo masih tergolong muda akan tetapi mampu menunjukan kepada masyarakat Indonesia bahwa di Kalimantan pun memiliki Lembaga Konservasi yang mampu memadukan antara dunia pariwisata dan juga dunia konservasi satwa.
Secara legal ijin Lembaga Konservasi Sinka Zoo dikeluarkan pada tanggal 27 Desember 2007 dan secara resmi dibuka untuk umum baru pada tanggal 1 Mei 2008 sehingga sampai bulan ini belum genap 1 tahun Sinka Zoo berdiri. Memang diakui oleh Anthony Suwandy bahwa LK Sinka Zoo masih memerlukan waktu dan juga dukungan dari berbagai pihak untuk lebih maju lagi sebab tanpa adanya dukungan dari pemerintah dan juga dari pihak – pihak yang berwenang akan sulit bagi Sinka Zoo untuk maju sebab sebagai Lembaga Konservasi Sinka Zoo merupakan lembaga sosial yang pada intinya mempunyai misi melestarikan satwa-satwa yang dilindungi oleh negara yang terancam punah. Kita tidak ingin Sinka Zoo berhenti hanya sampai disini masih banyak target yang harus dicapai oleh kami buat memajukan Sinka Zoo, salah satunya dengan menambah koleksi satwa yang ada dan juga menangkarkannya. Sinka Zoo telah menjadi anggota Perkumpulan Kebun Binatang Indonesia (PKBSI) sehingga memiliki ijin untuk melakukan kerjasama dengan kebun binatang di seluruh Indonesia dalam rangka melestarikan satwa.
Diposkan oleh Otonk di 04:20 0 komentar
Mengenal lebih dekat penghuni Sinka Zoo
Marjuki Edi “Kobra” or Ki Tedung
Merupakan keeper senior di Sinka, dia bergabung dengan Sinka pada bulan Januari 2008 mengikuti adiknya Hermawan. Sebelum di Sinka dia pernah kerja di Lativi dalam acara “Sang Pawang”...Di sini dia sangat ditakuti oleh satwa-satwa yang ada di Sinka dan juga sangat disegani oleh temen-teman sesama keeper. Orang ini sangat mudah dikenali karena punya ciri khas :
1. Berambut ikal dan gondrong
2. Tinggi dan kurus
3. Wajah seram dan menakutkan
4. Tidak pernah berpakaian rapi dan juga tidak pernah memakai alas kaki
5. Jari telunjuk kanan luka karena gigitan ular cobra
Apabila teman-teman bertemu orang ini pada waktu ke Sinka Zoo berhati-hatilah sebab orang ini bener-bener mirip Master Limbad, heehee akan tetapi dia merupakan orang yang baik hati dan juga ramah. Dia selalu berpesan : “Semua ular pada dasarnya berbahay tetapi dapat kita handling asalkan kita tahu sifat dan kharakternya”
Diposkan oleh Otonk di 03:32 0 komentar
Jumat, 12 Juni 2009
Diposkan oleh Otonk di 07:50 0 komentar
Atraksi Cium King Cobra
Sinka Zoo kembali mengadakan extrem action, dimana akan ada atraksi Kissing the Poison Snake "King Cobra"...sudah lama Sinka tidak mengadakan atraksi ini semenjak berubah menjadi Sinka Zoo, pihak manajemen Sinka Island Park tidak pernah lagi mengadakan atraksi ini, akan tetapi sebentar lagi atraksi ini akan di gelar menyambut hari libur anak sekolah.
Orang yang berani melakukan ini tidak lain adalah dua orang kakak beradik asal Jogja "Edi cobra"dan Wawan... mereka di Sinka telah dikenal sebagai jagonya ular, baik yang ndak berbisa sampai yang sangat berbisa...so datanglah ke Sinka zoo jika kalian penasaran...
Diposkan oleh Otonk di 06:41 0 komentar
Dari "Sang Pawang" sampai ke Singkawang
Sinka zoo boleh baru berdiri akan tetapi jika ditanya siapa keeper paling senior disini orang-orang pasti setuju menjawab Edi Kobra, karena hanya dia orang yang paling ditakuti oleh satwa di Sinka dan disegani oleh teman-teman sesama keeper, maka ndak salah kalau dia dipercaya menjadi Kepala Bagian Satwa di Sinka Zoo.
Mas Edi biarpun berambut gondrong dengan perwakan dan wajah mirip dengan Master Linbad akan tetapi orang ini sangat sopan, ringan tangan dan senang bercanda. Di Sinka dia terkenal sebagai keeper dengan ilmu Rawa Rontek karena dia tidak pernah memakai alas kaki kala berjalan dan bekerja di Sinka zoo.
Awalnya dia sangat senang dengan ular berbisa yang menyebabkan dia masuk dalam acara televisi Sang Pawang di Lativi kala itu, kemudian setelah acara itu selesai dia mengikuti adiknya Wawan bekerja di Sinka Zoo sampai sekarang ini.
Diposkan oleh Otonk di 06:41 0 komentar
Polah "DAVID" und " FRANKY"
David orangutan berumur 6 th sedang Franky berumur 3 th tapi dilihat polah mereka kadang aku sering ketawa, masak mereka bisa berpose dengan begitu sempurna saat aku mau ambil foto mereka, kalau ndak percaya liat aja sendiri polah mereka...
Gimana mereka kompakan? heehee...oleh karena itu ayo kitajuga harus kompak kayak mereka, masak kita kalah dengan mereka haaahaaahaa...
Diposkan oleh Otonk di 06:30 0 komentar
"Junior" the first baby orangutan born in Sinka Zoo
Sinka zoo pada tanggal 31 Mei 09 kedatangan keluarga baru, seekor orangutan (Pongo pygmaeus) jantan dengan berat 0.7 ons dan panjang 20 cm telah lahir dengan selamat pada pukul 5 am dari rahim Jambal orangutan berumur 13 th. Sudah 2 bln sebelumnya vulva Jambal bengkak dan mengembang, setelah penantian yang panjang akhirnya lahir juga anak yang diidam-idamkannya.
Sebelumnya pada waktu dia masih di KB Pontianak, Jambal pernah melahirkan seekor bayi orangutan akan tetapi tidak selamat yang menyebabkan dia stress selama 6 bulan dan untuk mengganti anaknya yang telah mati oleh keepernya dia diberi boneka.
Ini merupakan prestasi yang sangat luarbiasa dimana baru ini Sinka zoo yang merupakan LK berusia 1 th telah mampu mengembangbiakan satwa Appendik I yang sangat dilindungi oleh Indonesiadan dunia.
Selamat buat Jambal yang telah menjadi seorang ibu bagi "Junior"...tolong dijaga baek-baek ya anak kamu tersayang,aku pasti akan selalu menjaga mu, love u my friends..mmmmuuuach
Diposkan oleh Otonk di 06:16 0 komentar
Posting Lama Beranda
Langgan: Entri (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar